Program Berani qurban

Tujuan Berqurban dalam Islam memiliki makna yang mendalam, baik dari segi ibadah, sosial, maupun spiritual. Qurban (kurban) adalah penyembelihan hewan ternak seperti kambing, sapi, atau unta pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT.

Berikut adalah beberapa tujuan utama dari berqurban:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Kata “qurban” sendiri berasal dari bahasa Arab “qaruba” yang berarti dekat. Tujuan utama berqurban adalah sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.
Firman Allah SWT:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 2)

2. Meneladani Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS

Berqurban mengingatkan kita akan ketakwaan dan kepasrahan Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Namun, Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai wujud kasih sayang-Nya. Kisah ini mengajarkan:

  • Kepatuhan total terhadap perintah Allah.
  • Keikhlasan dan kerelaan dalam pengorbanan.

3. Menghapus Dosa dan Mendapatkan Pahala

Qurban merupakan salah satu cara untuk menghapus dosa dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan qurbannya akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebelum jatuh ke tanah, maka bersihkanlah jiwa kalian dengannya.”
(HR. Tirmidzi)

4. Menumbuhkan Rasa Syukur

Berqurban adalah ungkapan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk nikmat harta, kesehatan, dan rezeki. Melalui qurban, kita diajak untuk selalu mengingat bahwa segala sesuatu adalah milik Allah.

5. Menumbuhkan Kepedulian Sosial

Ibadah qurban memiliki tujuan sosial yang besar, yaitu membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Daging qurban dibagikan kepada:

  • Fakir miskin.
  • Tetangga dan keluarga.
  • Orang-orang yang jarang menikmati daging.

Hal ini mempererat ukhuwah (persaudaraan) dan menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama.

6. Melatih Keikhlasan dan Kerelaan Berkorban

Berqurban mengajarkan kita untuk melepaskan sebagian harta yang kita cintai demi ketaatan kepada Allah SWT. Ini melatih keikhlasan, kerelaan, dan menghindarkan kita dari sifat tamak atau cinta dunia yang berlebihan.

Firman Allah SWT:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
(QS. Al-Hajj: 37)

7. Menyebarkan Kebahagiaan di Hari Raya

Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang penuh berkah dan kebahagiaan. Dengan berqurban, kita bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain, terutama mereka yang kekurangan. Hal ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan solidaritas.

Kesimpulan

Berqurban bukan hanya ibadah rutin, tetapi juga bentuk ketaatan, ketakwaan, dan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, berqurban memiliki nilai sosial yang sangat tinggi karena mampu menyebarkan kebahagiaan dan kepedulian kepada sesama. Dengan memahami tujuan berqurban, kita diingatkan untuk senantiasa berserah diri kepada Allah dan peduli terhadap orang-orang di sekitar kita.