Apa yang dimaksud lebaran yatim

Lebaran Yatim adalah istilah yang digunakan di masyarakat Indonesia untuk menyebut hari 10 Muharram, yang merupakan salah satu hari penting dalam kalender Islam. Pada hari tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk menyantuni dan membahagiakan anak yatim.

Istilah “lebaran yatim” muncul karena pada 10 Muharram, perhatian khusus diberikan kepada anak yatim, sehingga hari ini menjadi momen istimewa bagi mereka, seperti halnya perayaan Lebaran Idul Fitri atau Idul Adha.

Latar Belakang Lebaran Yatim

Dalam Islam, menyantuni anak yatim sangat dianjurkan, terutama pada 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya memperhatikan anak yatim, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis.

Dalil Tentang Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

  1. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 220
    “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah: Memperbaiki keadaan mereka adalah baik…”
  2. Hadis Rasulullah SAW
    “Aku dan orang yang mengasuh atau menyantuni anak yatim kelak di surga seperti ini,” sambil menunjuk jari telunjuk dan jari tengah beliau serta merapatkannya. (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa menyantuni anak yatim memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, bahkan mendekatkan seseorang dengan Rasulullah SAW di surga.

Tujuan Lebaran Yatim

  1. Menyenangkan Hati Anak Yatim: Memberikan perhatian, kasih sayang, dan kebahagiaan kepada mereka.
  2. Menjalankan Perintah Agama: Memenuhi anjuran Islam untuk menyantuni anak yatim, terutama di hari yang penuh keberkahan.
  3. Mempererat Tali Silaturahmi: Menjalin kebersamaan dan kepedulian sosial antarumat Islam.
  4. Mencari Keberkahan: Hari Asyura diyakini sebagai hari yang penuh keberkahan, sehingga amal kebaikan yang dilakukan pada hari ini memiliki keutamaan yang besar.

Amalan di Hari Lebaran Yatim

  1. Memberikan Santunan: Menyediakan bantuan berupa uang, pakaian, makanan, atau kebutuhan lainnya kepada anak yatim.
  2. Mengadakan Kegiatan Berbagi: Menyelenggarakan acara makan bersama, doa, dan berbagi hadiah khusus untuk anak yatim.
  3. Memberikan Kasih Sayang: Memberikan perhatian lebih dengan berinteraksi langsung agar anak yatim merasa diperhatikan.
  4. Memperbanyak Amal Kebaikan: Selain menyantuni anak yatim, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa sunah, memperbanyak sedekah, dan beribadah.

Makna Lebaran Yatim

Lebaran Yatim bukan hanya tentang berbagi materi, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa kepedulian sosial terhadap anak yatim. Dengan merayakan hari ini, umat Muslim diajak untuk peduli, menyayangi, dan membantu mereka yang kehilangan orang tua, sehingga mereka tidak merasa sendirian atau terabaikan.

Lebaran Yatim adalah momen untuk menunjukkan bahwa anak yatim adalah bagian penting dalam masyarakat yang harus dilindungi dan diberi kebahagiaan.